RSS

Cerpen - Halimatu Sa'diah - Neon Untuk Ibu

Neon Untuk Ibu
            Malam ini semakin gelap saja rasanya. Untuk kamu yang ada dibawah naungan neon, kamu tak bisa merasakannya. Malam ini semakin mencekam gelapnya, dinginnya semakin menusuk. Sama seperti malam kemarin dan malam lainnya. Ahh, andai saja didesaku ada listrik, mungkin malamku takkan pernah segelap ini. Sudah 18 tahun aku bernafas dibagian bumi ini dan... Intinya tak pernah ada yang beda dari malam sebelumnya dalam hidupku.
            Mataku terpejam sesekali. memanndang langit malam dengan sedikit hampa. Aku tersadar mulai ada yang berbeda. Langitnya semakin gelap saja, hujan mungkin akan segera berjatuhan. Mata ini sesungguhnya berat untuk berjatuhan. Mata ini sesungguhnya berat untuk terjaga.  Tapi otak ini terus saja memutar pertanyaan-pertanyaan. Apakah aku salah tempat? Mengapa malamku tak pernah seterang yang lain? 
            Kulihat malam semakin larut saja, aku putuskan untuk segera mengakhiri ratapan malamku kali ini. Ada sedih yang tergores ketika melihat malaikat tanpa sayapku tertidur dalam gelap. Samar-samar kulihat garis lelah tergurat diwajah ibuku. Dia bahkan hampir 50 tahun harus merasakan malam penuh warna kuning lampu cempor. Ingin rasanya aku bisa menerangi malamnya dengan neon.

            Ini sudah akhir tahun. Mimpi-mimpi yang sudah ku susun dan direncanakan setahun penuh kemarin harus bisa kuwujudkan.Dimulai dari esok, ya, ditahun yang baru. Esok mentari baru kan datang, bersama energi baru penembus gelapnya malam. Bu, tunggu aku. Kan kubawa neon untuk terangi malammu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar