RSS

Kita Hanya Butuh Jeda Bukan Luka

Ada saatnya kita dihadapkan pada  masa-masa sulit. Kamu atau aku terlalu sibuk, sementara curiga tumbuh dan melemahkan. Barangkali yang akan meresahkan, pada saat yang sama kita juga sedikit waktu untuk bertemu dan saling menjelaskan. Waktu seolah tidak ingin berpihak kepada kita. Padahal, kita sama-sama tahu, bertemu adalah salah satu cara terbaik, sebab begitu banyak kabar yang tidak baik dibawa angin. Dan semua itu butuh penjelasan. Butuh pertemuan. Agar tidak tumbuh keraguan dan kerancuan. Namun, apa daya, adahal-hal yang memenjarakan kita.
Pahamilah, setiap orang yang berkasih sayang akan mengalami hal yang sama. Hanya saja ada yang melalui dengan baik, ada yang tidak. Akan ada fase ketika dua orang yang ditimpa masalah, mereka harus berpisah. Harus menunda dan menunggu waktu yang baik untuk bertemu. Kalau sudah begini, harus dipahami, bahwa kita sedang menunggu waktu untuk mendapatkan solusi. Bukan waktu senggang lantas mencari selingan hati. Kita harus menyelesaikan seemuanya dengan baik. Sebab, kita memulai dan menjalaninya dengan awal yang baik. Kita akan kembali melanjutkan dengan segala hal yang pernah kita rencanakan.
Saat dua orang lelah, yang dibutuhkan hanya menikmati jeda. Agar kuat lagi untuk mengalahkan banyak rimba. Begitu pun saat dua orang yang ditimpa masalh, yang dibutuhkan hanyalah duduk berdua, menenangkan kepala. Saling mendengarkan dan bergantian berbicara. Redakan ego, yakini satu hal kita sedang mencari titik terang. Bukan mengemukakan emosi untuk melakukan perang., jika memang belum waktunya untuk saling bicara, mari kita menikmati jeda. Lakukanlah hal yang membuat kita kembali jatuh cinta . barangkali, saling jauh sejenak bisa kembali menumbuhkan rindu. Renungkan lagi, bagaimana kerasnya kita saling memperjuangkan dulu.
Kita selalu berkesempatan untuk menentukan akhir kisah ini, menjadi hujan, senja ataupun kenangan. Biarlah jarak dan jeda, jika memang semua itu bisa mengembalikan persaan yang dulu kita puja. Sebab, aku masih ingin denganmu saja. Aku tahu, kepalamu bisa jadi lebih batu dari egoku, tetapi kamuharus pahami bukan itu yang menjadikan kita saling mengerti. Tenangkanlah segala resah, tidak usah memaksakan bicara seketika jika kesal rasanya, pelan-pelan saja. Ingatlah bahwa ada bahagia yang harus kita jaga. Sebab, setelah kelelahan panjang ini, kita akan kembali saling mengerti, bahwa kita memang diciptakan untuk bersama, bukan berpisah ujungnya.


Boy Candra – Senja, Hujan & Cerita yang telah usai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar